Indonesia menang 2-1, tapi ironinya kita harus kalah agregate 2-4 yang akhirnya kemenangan harus menjadi milik Malaysia.
Selamat untuk kemenangannya, saya akui kalian bermain bagus, terutama untuk sang kiper, Khairul Fahmi, dengan penyelamatan-penyelamatannya yang begitu hebat.
Jujur saja, saat gawang Markus kebobolan oleh Safee, saya udah nggak mau nonton lagi. Bukan karena pesimis, tapi lebih karena tidak tega melihat wajah-wajah kesedihan dan kekagetan supporter Indonesia dan para pemain di stadion GBK. That's it. Tapi sebenarnya, saya sangat kagum dan salut terutama dengan supporter yang masih menggebu-menggebu, yang masih semangat berteriak-teriak "Indonesia, Indonesia!", yang masih memiliki rasa optimis tinggi dengan keyakinan bahwa Indonesia dapat membalikan keadaan dan menjadi pemenang.
Kekalahan...
Bukan berarti kita tidak menang
Bukan berarti kita pecundang
Bukan berarti kita harus terus bersedih dan meratapinya
Bukan berarti kita harus memaki lawan
Bukan berarti kita harus kehilangan rasa optimis
Bukan berarti kita harus kehilangan nasionalisme
Tapi kekalahan adalah proses pendewasaan. Untuk belajar menerima suatu kondisi bahwa lawan memang lebih pantas menerima kemenangan. Dan terutama, untuk pembelajaran bahwa mungkin ada suatu sikap yang harus diperbaiki agar menjadi lebih baik.
Untuk pelatih Riedl dan Firman cs, tetaplah bersemangat. Kekalahan ini bukanlah ending. Saya sangat yakin bahwa kalian sudah berusaha untuk bermain sangat hebat demi memberikan suatu tawa dan spirit kepada masyarakat Indonesia. Terus berusaha bermain lebih hebat untuk memberikan suatu kebanggan kepada kami semua, bangsa Indonesia.
Dan untuk seluruh masyarakat Indonesia, jangan membuat kekalahan ini menghilangkan rasa optimis kita. Jangan hanya sampai rasa nasionalisme kita hanya 90 menit di lapangan saja. Jangan seperti itu. Tetaplah menjadi bangsa dengan rasa optimis dan nasionalisme tinggi agar negeri kita bisa menjadi lebih baik.
Terakhir, satu hal yang sudah saya dapatkan dari peristiwa ini: Lihatlah, betapa hebatnya sepakbola. Bisa menyatukan semua perbedaan dengan menyerukan satu nama, "INDONESIA"
0 comments:
Post a Comment