Selamat Tinggal Asisten Abadi

Akhirnya, pensiun juga jadi asisten praktikum (asprak) Jaringan Komputer alias Jarkom selama tiga semester. Masih ingat waktu awal-awal mendaftar jadi asisten. Padahal waktu itu saya dan salah satu teman, yaitu Nurul Amanda a.k.a Nunu udah nggak ikut tahap tes praktikumnya. Gara-garanya kita berdua ini udah dijemput buat pulang ke kampung halaman alias Cirebon. Ya udah, semenjak saya gagal ikut tes selanjutnya itu, udah nggak terlalu berharap.

Jujur saja, waktu saya ikutan untuk jadi asprak Jarkom ini bukan karena saya master jaringan atau cinta mati sama jaringan. Nggak sama sekali. Justru kebalikannya. Saya sebenarnya nggak terlalu ngerti. Oleh karena itu, supaya saya ngerti dan ilmu yang kemarin di dapat nggak ilang, saya ikutan.

Tapi Allah berkehendak lain. Ternyata saya, dan Nunu juga, dipanggil lagi buat tes susulan sama Bapak Koordinator Jarkom yang baik hati, Pak Rossi :) :) :) Makasih Bapak :)

Saya senang banget waktu itu. Wuih kalo jodoh ternyata nggak ke mana yah. Lho? Maksudnya jodoh sama Jarkom :)

Akhirnya saya di tes oleh asisten terdahulu, yaitu Mas Haryo dan Mas Ipin. Dan setelah mengikuti tes. Akhirnya saya lolos. Horrayyy...

Dan akhirnya, seorang Fitri Annisa yang cupu tapi anggun ini, jadi bagian keluarga asisten praktikum Jarkom.

Keluarga Jarkom Generasi Pertama dan Kedua

Ya, foto di atas adalah para asisten praktikum Jarkom. Di baris paling atas, ada David, Lukman, dan Verrysoon. Di baris kedua, ada Reza, Mas Irfan (Koordinator Praktikum Jarkom generasi pertama), Mas Hafiz, Cahyo, Mas Ipin, Mas Firman, Mandra, Ibnu (Koordinator Praktikum Jarkom generasi kedua), Mas Haryo, dan Mas Arinto. Dan di baris ketiga, yaitu asisten-asisten perempuan yang anggun, ada Ajeng, Saya (asisten paling anggun), Chici, Tyas, Ulfa, dan Aini. 

Sebenarnya masih ada asisten lain yang ga ada di foto, yaitu Nunu, Dhila, Mas Alwin, Mas Panji, Mas Baran

Pengalaman pertama jadi asisten seru banget. Tapi karena waktu itu saya masih newbie, jadi ya, agak-agak norak gitu. Apalagi pas sesi mengisi BAP (Berita Acara Praktikum), tapi asisten Jarkom biasanya menyebut dengan pundi-pundi, lembar yang bernilai dua puluh ribu rupiah tiap barisnya dan sangat berharga. Mungkin karena saking senengnya.

Praktikum Jarkom mungkin agak berbeda dengan praktikum lainnya. Kenapa? Soalnya, para asisten ini yang meng-handle semuanya. Tapi tetep seru banget, walaupun ribet. 

Di generasi ketiga, kami sangat senang karena kedatangan keluarga baru. Ada Rasyid, Fahmi, Diaz, Mas Angga, dan Aryo. Tapi sedih juga, karena sesepuh-sesepuh dari generasi pertama harus pergi karena sudah pada lulus.

Di semester ini, kami tidak mengajar dengan mahasiswa yang satu angkatan lagi, tapi satu tahun yang lebih muda. Berbeda rasanya, kalau saya jujur lebih senang ngajarin dengan yang lebih muda :)

Selanjutnya di semester berikutnya kami kedatangan keluarga baru lagi. Yang kebanyakan dari mahasiswa Teknik Komputer, yang kami ajari semester lalu :)

Ada Abid (koordinator yang baru), Luky, Sofi, Anggi, Herdi, Habibi, Kemas, Fariz, Izzudin, Hafid, Glen, Yoga, dan Martin.

Asisten Jarkom lagi Rapat di Lab Tercinta

Bener-bener pengalaman baru jadi asisten di sini. Nggak sekedar prestise menjadi seorang asisten praktikum. Tapi lebih senang mendapatkan teman-teman baru yang menyenangkan, dan pastinya dapat uang dari penghasilan sendiri :)

Yup, selama tiga semester jadi asisten senang banget. Sekarang, saya harus meninggalkan pekerjaan itu. Bakal sedih karena nggak mengajar bareng lagi, karena Jarkom udah bagian dari hidup saya. Tapi mudah-mudahan kekeluargaan kita sebagai keluarga besar Jarkom bakal terus terjaga. Amin.